• pendapat-pendapat e_learning mengenai para ahli dan model2 e_learning

    banyak para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai e_learning diantaranya yaitu:
    1. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. 

    2. Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer untuk memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

    3. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

    4. Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.

    5. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. 

    6. Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: 

    a.       E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut. 
    b.       E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bias menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa dikolongkan sebagai elearning. 
    c.       E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan. Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai dasar dari e-learning adalah pemanfaatan teknologi internet. Jadi e-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional.
           Terdapat dua model pengembangan e-learning, yakni synchronous e-learning dan asynchronous e-learning. Perbedaan dari dua model tersebut disajikan pada tabel berikut : 




        Gambar dibawah menjelaskan beberapa model penyelenggaraan e-learning yang sering digunakan baik untuk pendidikan maupun pelatihan. 


    Model Penyelenggaraan e-learning (Rosenberg, M. J. 2001)

    Sementara itu, dari sisi materi pembelajaran e-learning yang ada saat ini dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : 


    1. E-learning tutorial, baik berupa teks maupun video. 
    Contohnya adalah learningelectric.com yang merupakan e-learning berisi tutorial kemampuan dasar komputer seperti word, excel dan lain-lain. 

    2. E-learning latihan (exercise) 
    Jenis e-learning ini menampilkan soal-soal latihan suatu materi, untuk kemudian dikerjakan oleh user secara online sehingga user dapat langsung mengetahui tingkat kemampuan terhadap materi tersebut. Contohnya adalah English test net yang berisi latihan-latihan TOEFL. 

    3. E-learning simulasi 
    Pada jenis ini digunakan simulasi untuk menggambarkan suatu prose atau kejadian. Contohnya adalah falstad.com yang berisi simulasi-simulasi untuk memvisualkan berbagai macam konsep pada bidang matematika, fisika dan teknik. 

    4. Game e-learning 
    Pada jenis ini game digunakan sebagai media penyimpan materi. Penggunaan game ini dapat sebagai tutorial, exercise, simulasi maupun sebagai permainan.

0 komentar:

Posting Komentar